Kamis, 16 April 2015

(Fanfic: Series) - - HURT: REGRET - -


"Ketika cinta yang kurasakan terlanjur dalam dan membutakan akal sehat, aku hanya bisa melihat diriku layaknya abu yang tertiup angin ketika dia akhirnya pergi meninggalkanku. Cinta ini begitu membara, hingga aku tak sadar aku sedang terbakar."


***

Sore kelabu.

Air merintik deras dari gumpalan awan hitam di langit-langit angkasa. Butiran dinginnya membasahi seluruh alam, menggenang di rerumputan lalu meresap ke dalam bumi. Tidak ada kicauan burung berterbangan, tidak ada kucing liar berlarian. Hanya ada hujan dengan suara guyuran yang mewakili tangis kemarahanku.

Aku berdiri di depan kaca jendela, menatap angkuh pada hujan di belakang pantulan diriku. Wajah pucat penuh kedengkian yang tak pernah luntur dari dalam diriku, mendekap erat tubuh dengan airmata menahan luka juga perasaan penuh penyesalan.

Menyakitkan.

Ini terlalu menyakitkan.

Sebuah pengkhianatan yang mengubur seluruh kepercayaan hingga ke dasar jiwa. Sebuah kenyataan yang merenggut nurani tanpa belas kasih. Pembohong yang seharusnya tidak pernah kusebut ia sebagai kekasihku. Oleh pesonanya, ia melemparku jauh ke tengah arus tak bermuara.

Argh!

Aku memegangi kepalaku.

Sakit. Terlalu sakit hingga rasanya aku ingin menghapus semua kenangan yang seharusnya tidak pernah kubangun meski dalam angan. Sesak hingga rasanya aku ingin melepas paru-paruku sampai dadaku terasa longgar. Ingin kuleburkan namanya dari pikiranku. Ingin kuenyahkan wajahnya dari bayanganku.

Ya Tuhan, aku membencinya.


Semua telah kuberikan untuk menukar cintanya. Tidak ada lagi yang tersisa dari diriku selain penyesalan penuh rasa dendam yang membuatku ingin sekali membuatnya hancur sehancur-hancurnya.

Aku tidak ingin melihatnya bahagia.

Aku ingin melihatnya merana.

Airmataku mengalir turun di pipiku. Aku berbalik memunggungi kaca, menghapus airmata. Dengan tangan terulur, aku menyalakan lampu dan melihat ruangan kosong di depanku.

Habis.

Semuanya benar-benar habis, tak ada lagi yang tersisa di sini.

Kutukar semua milikku agar aku bisa memilikinya, kujual semua barang berhargaku agar aku bisa membahagiakannya, bahkan aku rela menggadaikan rumah hasil jerih payahku dengan para penagih hutang yang akan menyeretku keluar esok pagi.

Lalu, satu pertanyaan paling menakutkanpun muncul. Kemana aku akan pergi?

Semua telah kukorbankan. Aku menukar kekasihku untuk mendapatkan dirinya. Aku membangkang orangtuaku agar bisa bersamanya. Aku menyerahkan tubuhku agar ia menjadi milikku selamanya.

Tubuhku lemah lalu duduk bersimpuh.

Aku ingin membunuhnya.

Terisak, aku menggeleng penuh penyesalan seiring airmataku yang menetes di lantai.

Aku ingin menyiksanya terlebih dahulu lalu membunuhnya perlahan.

Aku mengepalkan tanganku hingga buku jariku memutih.

Aku ingin dia mati.

Aku tersedu kemudian terkesiap oleh pikiranku sedetik tadi.

Ah, benar. Mati.

Mataku berkedip, dengan satu pikiran liar yang membekukan airmataku, kemudian sudut bibirku terangkat, mataku melebar mendapatkan sebuah ide brilian.

Dia harus mati.

Aku mengangkat wajahku, perlahan mulai berdiri di kakiku. Secercah kekuatan yang tersisa seolah menghampiri ditengah lingkaran keputusasaan.

Di tanganku.

TBC

Setelah My Obsession, sekarang kambek lagi dengan fanfic genre thriller, series pula.
Hwaaa draft menumpuk XD
Kira-kira maincastnya siapa aja yaaa? Heheee

Kamis, 01 Januari 2015

(Note : Sharing) -- My favorite Fanfic and books --



Pukul 3 pagi dan saya terbangun karena menyadari tahun sudah berganti angka menjadi 2015 - saya melewatkan kembang api di atap rumah sekali lagi T_T

Eummm biasanya kan tiap pergantian tahun marak banget tuh yang namanya revolusi eh resolusi, but resolusi saya tak perlu diumbar-umbarlah, tercapai maupun telat tercapai cukup saya saja yang tahu dan menikmatinya. Tapi sebagai bocoran, salah satu resolusi saya di tahun kemarin sudah tercapai, yaitu saya berhasil jadi Sarjana di bulan November ahiiiii

Ok deh, daripada membahas resolusi tahun baru ini mending kita bahas fanfic dan novel apa saja yang sudah saya baca di sepanjang tahun 2014 yuk. (Ohya, saya masih k-popers, it's addicted, you know. haha)

Yang saya baca dikit sih, sumpah dikit banget, tapi beuhhhh saya ampe nggak bisa move on dari karakter dan jalan ceritanya. Meskipun fanficnya berbahasa inggris namun sudah berhasil saya terjemahkan dengan seeeeekuat tenaga dan memakan waktu beeerbulan-bulan, karena apa? Tulisannya di lock jadi kagak bisa di copas di google translate #emakkkk

Mungkin hal ini juga untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan yaitu copas sembarangan, dan orang-orang macam saya inilah yang jadi penyebabnya hehe #Ampuuunn

Tapi nih ya, tapi, saya bukan pencuri, demi fanfic yang bikin saya kecanduan itu, saya benar-benar nggak ada pikiran jahat sama sekali. Maka, dengan menggunakan kemampuan bahasa inggris acak adut ala kadarnya yang saya kuasai, saya berhasil meminta izin pada si Author yang rupanya baeeeekkk banged udah ngasih ijin buat saya terjemahin fanficnya, tapi dengan syarat harus mencantumkan kredit jika mau diposting ke blog. Dan kebaikannya jadi berlipat-lipat deh setelah dia memberikan dukungan pada saya, dan saya nggak heran kenapa dia sebegitu semangatnya memberi saya dukungan, karena dia benar-benar kagak ngasih buka fanficnya buat saya copas untuk menghemat waktu, dia benar-benar hanya mengatakan 'semangat dan semoga beruntung', jadi saya harus menerjemahkannya satu per satu #Godnessss

Dan dengan kesabaran ekstra, saya berhasil menerjemahkan seluruh fanfic dengan total 30 chapter. Namun, setelah saya sadari, barulah saya terkapar. Banyak bangedddd, ratusan halaman,#Goshhh

"Gadis baik tidak seharusnya berbohong. Yah, siapa yang akan peduli dengan hal itu saat reputasimu terancam hancur bahkan sebelum kau sempat memiliki reputasi itu? Setiap orang berbohong sepanjang waktu. Tetapi ada yang jauh lebih mengerikan daripada sekedar berbohong. Yaitu Sekolah Menengah Atas – sebuah hutan penuh dengan gadis-gadis yang membicarakan tentang anak laki-laki, pakaian dan make-up. Jika kau tidak ingin diasingkan, kau harus menemukan topik semenarik mungkin untuk bisa digosipkan."

Itulah sepenggal paragraf pembuka dari fanfic tersebut. Maincastnya cewek bernama Eun Jin dan untuk cowoknya yaitu member EXO (Baekhyun, Kai dan Chanyeol)

Hah? Siapa bilang cinta segi empat? Kagakkkk hehe

Pokoknya ceritanya tu masalah remaja banged tapi seru. Jadi, si Eun Jin ni suka pindah-pindah sekolah karena tuntutan pekerjaan orangtuanya, tapi dia punya masalah serius banged sama yang namanya adaptasi dengan lingkungan baru, sehingga hal itu memaksanya untuk berbohong pada teman-temannya agar ia diterima di lingkungan barunya itu, karena dia dulu punya trauma pernah diolok-olok sama teman-teman dari sekolah lamanya. Dan itu sepele banged, dikarenakan Eun Jin yang tidak terlalu suka barang-barang feminim dan tidak memiliki pacar sama sekali, jangankan pacar, naksir cowok aja kagak pernah. Maka dari itu dia jadi bahan lelucon untuk teman-temannya dulu. Dan ketika akhirnya Eun Jin naik ke tingkat 2 SMA dan pindah sekolah, ia memiliki kesempatan untuk mendapatkan reputasinya di sekolah barunya, Pokoknya jangan sampai dia dijadiin bahan lelucon cuma gara-gara nggak tertarik sama fashion dan belum punya pacar. Jadi, ia terpaksa berbohong.

Berbohong sudah memiliki pacar yang sempurna demi mendapatkan teman baru. Dan itu berhasil, tapi tidak berlangsung lama karena teman-temannya mulai curiga dan memaksanya untuk membawakan foto pacar yang selama ini digembar-gemborkannya itu, bahkan memintanya untuk dipertemukan dengan pacar bohongannya. Alhasil, Eun Jin pusing tujuh keliling.

Nah untuk lawan mainnya nih, saya memilih fanfic dengan bias saya yang jadi pemerannya donk pastinya. Meskipun sudah 6 bulan ini perasaan cinta saya sudah berubah menjadi benci karena hubungan go public-nya itu, perasaan 'terbiasa' yang sudah melekat ini terkadang membuat saya lupa bahwa dia sudah taken huksss #DasarByunBi!!!

Yup, Baekhyun. Murid populer, teladan, tampan, baik, pintar, keren, ceria, lucu, pandai bergaul, rendah hati, banyak kawan, sabar, sopan, kesayangan para guru, kecintaan murid perempuan, dan andalan murid laki-laki. 1 kata, sempurna. Namun, suatu hari saat Eun Jin yang malang tengah berjalan-jalan di pusat kota untuk mencari sembarang foto yang akan diperlihatkan kepada teman-temannya sebagai bukti ia memang memiliki seorang pacar, secara tidak sengaja ia mengetahui rahasia kecil Baekhyun yang tidak pernah ditunjukkannya pada siapapun di sekolah. Dan itu membuat Eun Jin mempunyai pikiran untuk memanfaatkan kelemahan Baekhyun. Namun, kebetulan yang selama ini dianggap sebagai keberuntungan bagi Eun Jin justru berujung pada kesialan, karena Baekhyun tidak pernah menganggapnya gratis dan Eun Jin harus membayar mahal semua itu.

Kai. Dia nggak kalah keren dari Baekhyun. Meskipun mereka berteman, tetap saja mereka memiliki selera yang berbeda, tampilan Baekhyun nice guy sedangkan Kai bad guy banged. Pokoknya siapapun cewek yang melihat sosok bad guy dari diri Kai bakalan klepek-klepek. Namun, meskipun bad guy, hati Kai sangat lembut. Buktinya, dia selalu menolong Eun Jin jika sedang stres oleh ulah Baekhyun, karena bagi Eun Jin hanya Kai lah satu-satu orang yang bisa memahami dirinya.

Chanyeol. Wahhh, ni cowok suuuper bijak dan jelas banged sayang sama Eun Jin. Meskipun dia cuma dapat peran sebentar doank, cuma di akhir-akhir chapter, tapi sekali lagi si cowok bijak ini mempunyai cara tersendiri untuk meluluhkan hati Eun Jin yang udah beku.

Pokoknya kagak nyesel dah baca fic satu ini, berikut judulnya.....

LIE FOR TWO by Shainiak




Mungkin sudah banyak banged EXO-L yang udah pada baca dan saya amat sangat telat buat nge-share fic ini ke blog, namun sekali lagi, tidak ada yang namanya terlambat selama masih bisa dibaca dan belum di hapus sama Authornya :p

Untuk terjemahan bahasa indonesia, saya sudah simpan sampai chapter terakhir di hardisk saya, Buktinya saya sudah memberikan sepenggal terjemahan paragraf tadi. Tenang, semua itu saya pastikan sudah mendapat ijin dari Author yang bersangkutan, baik untuk menterjemahkan maupun menggunggahnya ke dalam blog hihi #Mianhae #Kecup

Ada yang berminat saya untuk mengunggahnya? ;D

Menterjemahkan itu luarrrr biasa sulit dan melelahkan, namun meski demikian kita pastinya dapat ilmu yang baik dalam menyusun kosa kata. Percaya deh. Jadi, jika suatu saat saya mengunggahnya, saya mohon, dengan sangat, jangan di copas tanpa mencantumkan kredit. Yah, yah, yah.... #Muachhh

Sekarang kita lanjut ke novel yuk.

INTERLUDE



Tahu mbak Windry Ramadhina nggak? Kalau ada yang nggak tahu berarti sama, saya juga baru tahu belum lama ini, tapi kalau banyak yang sudah tahu, wahhh berarti saya telat banged donk ya?! Karena apa? Mbak Windry ini ternyata sudah punya banyak novel. Beliau udah nulis sejak tahun 2008 dengan novel debut berjudul Orange, dan itu novel katanya bagus banged tapi udah langka, jadi kalau mau baca ya harus pesan ke penerbit. Saya sedang berusaha pesan karena belum tahu bakal cetak ulangnya kapan.

Novel yang lainnya berjudul Walking After You, Everlasting Love, Metropolis, London, Montase, Memori dan Orange. Semua itu saya urutkan dari yang paling baru hingga yang paling lama terbit, sedangkan Interlude adalah novel sebelum Walking After You.

Saya memang baru menikmati satu karya mbak Windry berjudul Interlude, tapi karena gaya bahasanya yang baku, susunan katanya yang rapi dan pembuatan karakternya yang meninggalkan jejak di hati, saya jadi ketagihan ingin membaca karya-karyanya yang lain.

Dan jujur saja, saya kaget ketika ada nama Kai muncul sebagai tokoh utama dari karakter novel ini waktu saya membaca sinopsisnya.

Karena apa? Dia itu Kai.

KAI.

K.A.I. (Bukan singkatan dari Kereta Api Indonesia lho yaaa)

KAI.

Beneran pakenya nama Kai.

K-popers mana yang g kenal Kai coba?? EXO-L mana yang g gelinjangan melihat nama Kai?? #Lebay haha

Tapi serius, mbak Windry nggak cuma asal ngambil nama Kai karena itu nama seorang idola yang tengah naik daun, melainkan ternyata nama Kai ini memiliki arti, dan arti namanyapun bersangkutan dengan isi cerita dalam novel tersebut. Pokoknya indah.....

Hanna.

Adalah tokoh utama dari novel ini. Dia dulu merupakan gadis yang ceria, supel, percaya diri, banyak teman dan memiliki masa depan cerah. Namun suatu ketika nasib berkata lain dan itu merubah semua hal yang ada pada diri Hanna.

Kai.

Pemuda tampan, gitaris genius, idola para cewek dan.... brengsek. Siapapun gadis yang pernah mengenal Kai akan berakhir di tempat tidur keesokkan paginya.

Dan suatu ketika mereka berdua dipertemukan di sebuah atap apartemen tempat Hanna tinggal dengan sebuah lagu dengan irama jazz dari petikan gitar milik Kai. Lambat laun mereka pun berteman, atau lebih tepatnya Kai yang memaksa gadis itu untuk berteman dengannya dan Hanna yang takut pada sikap terang-terangan Kai, justru membuat Kai berpikir bahwa Hanna hanya menggunakan trik jual mahal padanya karena Kai tidak tahan untuk segera memiliki gadis malang itu seutuhnya dan sialnya, sebuah teko poci menghantam pelipis Kai dalam upaya perlindungan diri yang dilakukan oleh Hanna terhadap Kai yang menyerangnya secara tiba-tiba.

Kai murka, tentu saja dan meninggalkan gadis itu dengan tubuhnya yang gemetar hebat. Namun suatu pagi, saat ia dilabrak oleh salah satu teman apartemen Hanna yang juga teman baiknya, Kai sadar bahwa perbuatannya dapat membunuh Hanna seutuhnya. Maka dengan sekuat tenaga, ia mengerahkan berbagai upaya untuk mendapatkan kembali kepercayaan Hanna terhadap dirinya yang hilang. Sayangnya, Hanna yang trauma terhadap Kai justru mati-matian menghindari Kai sebisa mungkin sebelum ia benar-benar hancur oleh pemuda itu.

Well, menurut saya novel ini ratingnya M a.k.a dewasa, dari sepenggal kisah yang saya ceritakan saja sudah jelas terlihat, tapi sungguh, saya ingin sekali bertemu Kai di kehidupan nyata karena saya juga tergila-gila padanya seperti gadis-gadis lain. Dia..... mempesona :D

Mbak Windry membuat saya membuka mata bahwa tidak semua novel Indonesia itu settingan imajinasinya mirip FTV, karena jujur saja setiap kali saya membaca novel Indonesia sebagus apapun itu, saya jadi jengah kalau bahasanya tidak baku. Dan mbak Windry berhasil memuaskan dahaga saya akan hal itu. #Apalah

Tapi saya tidak memungkiri bahwa banyak novel Indonesia dengan bahasa non-baku yang nggak kalah bagus, mungkin sayanya saja yang tidak jeli dalam membeli novel hehe

Okay then, sekian dulu ya bahasan saya mengenai fanfic dan novel, lain waktu saya akan berbagi lagi jika ada yang bagus yang saya baca nantinya.

See yaaaa :*