Kamis, 17 November 2011

(Fanfic: DrabbLe) -- I think I fell in love with your brother --

(Maincast: Jinki, Key, Minho, Taemin, and the girL)
                               

                                * * *

Aku mengamati tiap jarak langkah orang yang berlalu lalang didepanku, memasuki area yang cukup padat pengunjung. Mereka mengobrol riang sembari menikmati sajian diatas meja, foodcourt menjadi tempat ideal paling favorit bagi mahasiswa untuk menghabiskan jam kosongnya.

Alih2 memesan makanan, aku justru mengambil coke dingin dan langsung membayarnya kekasir, menyesapnya hanya tiga teguk, tak kuat menahan gelembung soda melewati tenggorokanku.

Aku duduk dibangku pojok yang tersisa, mengeluarkan ponselku dan mulai mengetik pesan singkat. Kembali kuamati wajah2 baru disana, tampak masih muda dan segar belia, mengingat aku adalah mahasiswa semester akhir yang baru saja mengajukan judul skripsi, aku tampak begitu tua dibanding mereka.

Ini yang paling kusukai jika sedang nongkrong dikantin, banyak mahasiswa tampan disana. Seperti yang sedang kuamati saat ini, dia pria yang luar biasa tampan, mungkin lebih tepat kusebut bocah dengan ketampanan luar biasa.

Dia tampak asyik bercengkrama dengan kedua temannya, aku tau salah satunya, namja yang sangat populer karena dikenal sebagai icon fashion dikampus, Key.

"Hey jangan meLamun." Seseorang menepuk pundakku, membuyarkan lamunan singkat yang baru saja kubangun. Dia pria yang baru saja kukirimi pesan, Jinki, sahabatku. Merasa ada yang aneh, pria berparas bak orang baik2 ini mengikuti arah pandangku.

"Kau sedang melihat apa??" Tanyanya, mengambil tempat kosong disebelahku dan duduk disana.

"Jinki-ya, kau lihat 3 namja  itu??" Tunjukku seraya mengedikkan dagu.

"Umh, wei??"

"Kau tahu pria yang sedang duduk itu??"

"Choi Minho maksudmu??" Jinki memandang sekilas lalu berkutat dengan ponsel ditangannya.

"Namanya Choi Minho??" Ulangku yang dijawab anggukan Jinki.

"Iya, yang sedang duduk dimeja itu bukan??"

"Kalo yang satunya, yang duduk dibangku??" Tanyaku lagi, sedikit antusias karena aku tidak salah bertanya kepada seseorang. Jinki mengikuti arah pandangku.

"Taemin??"

"Kau menyebutkan namanya seakan kau akrab dengannya"

"Memang, dia kan adikku"

"Jinjaaaa??" Sontakku terkejut mendengar fakta yang tak pernah kuketahui.

"Wei??"

"Anyio, kupikir kau tak punya adik, kenapa aku tak pernah melihatnya dirumahmu??" Tanyaku heran, sedikit merapikan poniku yang tertiup angin.

"Dia sejak sekolah menengah sudah tidak tinggal dirumah." Jawabnya sembari membuka lembaran kertas yang baru direvisi. Aku menatapnya, meminta penjelasan. "Taemin ingin hidup mandiri."

"Dengan memisahkan diri dari keluarga?? Ayolah itu alasan konyol"

"Dia sendiri yang meminta." Jinki mendengus sebal, direbutnya coke yang masih penuh itu dari tanganku.

"Sepertinya kalian kurang akur, padahal aku baru saja ingin memintamu mengenalkan pada adikmu."

"Ya!!! Kau terlalu tua untuk jadi temannya"

"Siapa yang mau jadi temannya, aku mau mendekatinya."

"Kau pikir umurmu berapa?? Kau itu lebih cocok dengan para ahjussi." Sekali kupukul lengannya keras tanpa ampun, ia mengaduh, meringis menahan sakit dilengannya.

"It's Love at first sight Lee Jinki, bantulah aku, kau takkan menyesal memiliki adik ipar sepertiku."

"Kau mulai melantur, sudahlah aku mau pulang." Jinki bangkit berdiri, menyampirkan tas ransel dipunggungnya dan berjalan pergi.

"Ya!!! Lee Jinki."

"Apa??"

"Aku ikut pulang bersamamu." Seruku menyejajarkan langkahnya yang lebar, menoleh kembali kearah 3 namja yang kini berbalik menatap kami.

Lee Jinki, I think I fell in love with your brother.

The End


Aneh?? Emang!!!! Kabuuuuurrrrrrrr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar